Pengaruh Buruk Air dan Api

Kita telah mengetahui pengaruh api terhadap fengshui secara teoritis. Mari kita pelajari sebuah contoh kasus dari catatan analisa ahli fengshui dahulu. Kasus ini terjadi pada keluarga marga Zhao, yang tinggal di sebuah kecamatan di Pulau Hainan, China. Tuan rumah dan anaknya meninggal dalam selang waktu 150 hari. Hal buruk tersebut ternyata dapat dilihat dari fengshui rumah mereka yang memang tidak baik.

Rumah mereka duduk Tenggara menghadap Barat Laut, jarum kompas menunjukkan 321 derajat. Dalam istilah fengshui arah itu disebut menghadap Qian jian Hai. Karena berada pada garis khusus ‘Jian’ (perbatasan), diagram fengshuinya tidak mengikuti peraturan umum. Bangunan di dalam pagar dibagi tiga bagian. Bangunan utama berlantai dua berada di bagian depan. Sebuah gubuk kecil berada di tengah dan digunakan sebagai dapur. Sebuah bangunan berlantai satu berada di belakangnya. Keadaan lingkungan di luar komplek pagar tersebut adalah depan datar belakang rendah. Sebuah kelenteng berada di sebelah barat bangunan. Sebuah aliran air (sungai) bermuara di sektor selatan, melalui sektor tenggara dan terjadi genangan di sektor timur. Pindah masuk pada bulan tiga (Febuari) 1928.

Diagram Luoshu dan sketsa denah fengshui tersebut seperti dibawah ini :

Untuk memahami diagram tersebut, anda perlu memahami beberapa prinsip dasar fengshui. Lima elemen dapat diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. Angka 1 berelemen air. 2, 5 dan 8 berelemen tanah. 3 dan 4 berelemen kayu. 6 dan 7 berelemen logam. 9 berelemen api. Berdasarkan hukum Hetu, penggabungan antar angka juga dapat membentuk elemen baru, yakni 1 dan 6 membentuk elemen air, 2 dan 7 membentuk elemen api, 3 dan 8 membentuk elemen kayu, 4 dan 9 membentuk elemen logam. 2, 5 dan 8 membentuk elemen tanah yang sangat kuat.

Pada gambar di atas, angka-angka berkelompok, setiap tiga angka membentuk satu kelompok. Dari tiga angka tersebut, angka yang berdiri sendiri dan terletak di di bawah disebut angka periode. Sedangkan dua angka yang berpasangan dan berada di atas masing-masing adalah angka air dan angka gunung. Angka air berada di sebelah kiri, sedangkan angka gunung berada di sebelah kanan. Sebagai contoh, kelompok 3 angka yang berada dekat kelenteng adalah 7 9 dan 6 yang ada di bawah. 6 adalah angka periode, 9 adalah angka air dan 7 adalah angka gunung. Angka air mewakili hadap dan angka gunung mewakili duduk.

Di belakang rumah tersebut terdapat sebuah aliran air. Air bermula dari sektor selatan, mengalir melewati tenggara dan menggenang di timur. Angka air yang berada di selatan adalah 9, di tenggara 4 dan di timur adalah 3. aliran air membuat angka 9 dan 4 bergabung membentuk elemen logam. Elemen logam tersebut kemudian menghantam angka 3 di sektor timur. Karena angka berelemen kayu, setelah mendapat hantam logam, kayu tersebut menjadi rusak. Dalam ‘bagua’, angka 3 berada di timur dan mewakili anak sulung. Dengan kata lain, rumah ini tidak menguntungkan anak sulung.

Angka 9 berelemen api. Angka 7 sebenarnya berelemen logam, namun dalam ‘Hetu’ angka 7 bersama 2 menempati posisi yang ditempati angka 9, yaitu sektor selatan. Karena itu, jika angka 9 bertemu dengan angka 7 atau angka 2 juga dapat membentuk kombinasi elemen api yang amat kuat. Pada bangunan di atas, di sektor barat angka 9 dan 7 berada bersama angka 6. angka 9 dan 7 membentuk elemen api, api yang kuat ini kemudian menghantam angka 6 yang berelemen logam. Kebetulan di tempat tersebut terdapat sebuah kelenteng. Hiasan pada atap kelenteng dan dindingnya yang merah mengaktifkan kombinasi angka api 9 dan 7 untuk melumerkan logam angka 6. Dalam ‘bagua’, angka 6 yang berada di sektor barat laut mewakili bapak. Dengan kata lain, rumah ini tidak menguntungkan bagi bapak atau tuan rumah.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bapak dan kakak sulung yang tinggal dalam rumah ini akan mendapatkan masalah besar. Tahun 1929 bulan 10 putra sulung mengikuti wajib militer. Bintang tahun 1929 adalah 8, hingga bintang 7 tiba di posisi gunung yang mewakili kesehatan manusia (sektor tenggara). Bulan 10 tahun tersebut memiliki bintang bulan berangka 3, sehingga angka 2 terbang ke belakang pada sektor yang sama, dan terbentuklah kombinasi angka 2 dan 7. Kombinasi angka api ini sudah cukup untuk membakar habis kayu berangka 3 yang berada di sektor tersebut (angka periode). Disini sudah jelas, keberangkatan anak sulungnya mengikuti wajib militer sangat membahayakan dirinya.

Pada tahun 1930, angka 7 memasuki sektor tengah, angka 9 tiba di sektor barat membangkitkan elemen api yang telah aktif karena keberadaan kelenteng. Angka 5 pembunuh tiba pada genangan air di sektor timur. Keselamatan ayah dan sulung terancam. Bulan 2 tahun tersebut, putra sulung yang sedang menjalankan wajib militer meninggal dalam tugas. Sang ayah yang terpukul berat berangkat ke tempat tugas putra sulung untuk menjemput kembali abu jenasahnya, siapa kira ia juga meninggal karena sakit dalam perjalanan pulangnya. Sebagai catatan, bintang bulan 2 tahun 1930 juga 7, sehingga memiliki kombinasi yang sama persis dengan bintang tahun, karena itu pengaruh buruknya sangat kuat.

Analisa fengshui tidak ada hubungannya dengan kolompok barat kelompok timur, orang dari kelompok mana pun yang tinggal di rumah seperti ini juga akan tertimpa masalah.

Jakarta, 7 Maret 2009


Xiangyi



Categories: Fengshui

Leave a comment