Hasta aksara sebuah rumus yang terbentuk dari data tanggal lahir seseorang, yang berguna untuk membaca peta kehidupan orang tersebut. Dengan mengetahui peta kehidupannya, seseorang bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyosong saat-saat yang baik dan meminimalisir pengaruh buruknya. Dengan kata lain, manusia dapat merubah kwalitas hidupnya tanpa bisa peta kehidupannya. Dengan memperhitungkan komposisi dan interaksi huruf delapan aksara, seorang analis Hasta Aksara yang baik bisa membaca peta hidup seseorang, dari sifat diri, keuangan, percintaan dan rumah tangga, hubungan sesama, pekerjaan, kepemilikan, kehilangan, tentu juga kesehatan dan lainnya.

Semua jenis penyakit memiliki karateristik, karena itu bisa diklasifikasikan. Seperti tanggal lahir yang memiliki komposisi api membakar logam, bisa menghasilkan seorang biduan yang memiliki suara sangat indah. Hampir semua penyanyi kenamaan memiliki ciri tanggal lahir tersebut. Akan tetapi apabila api di dalam Hasta Aksara seseorang terlalu membara, justru dapat merusak atau memusnahkan elemen logam. Akibatnya akan terjadi ketidakseimbangan dalam komposisi darah orang tersebut. Jika keadaannya cukup parah, bisa berkembang menjadi penderita anemia.

Seorang teman sekolah yang kemudian menjadi bos sebuah percetakan suatu hari menyodorkan sebuah tanggal lahir untuk di analisis. Seorang anak bernama Fadly Irfan A. lahir pada tanggal 18 November 2005 pukul 16:15. Hasta Aksara versi Selatannya sebagai berikut :

Elemen diri anak tersebut adalah Api besar Bing. Setelah menjadi versi Selatan, pilar bulan dan hari menjadi pilar dengan elemen api besar, ditambah lagi sebuah api pada batang langit pilar jam dan sebuah kayu yang bisa menghidupkan api berada pada batang langit pilar tahun, maka 6 dari 8 aksara tanggal lahir tersebut adalah api, 2 sisanya adalah logam. Jelas keberadaan logam dalam tanggal lahir tersebut sangat terancam, bahkan rusak oleh api. Ternyata tanggal lahir tersebut milik seorang anak penderita Thalasemia.

Penyakit thalasemia merupakan suatu kelainan darah bersifat genetic, dimana kerusakan DNA akan menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah penderitanya serta mudah rusak, sehingga kerap menyebabkan anemia. Untuk itu, penderita harus menjalankan transfusi darah berkala untuk mengisi kekurangannya sel darah merahnya. Akibat seringnya transfusi, akan mengakibatkan penumpukkan zat besi dalam tubuh penderita. Hal itu sangat sesuai dengan pertentangan antara elemen api dan logam dalam Hasta Aksaranya.

Categories: Ba Zi