Mbah Surip

mbah surip (2)

Dunia Salebritis dikejutkan oleh kepergian Mbah Surip yang teramat mendadak. Pelantun lagu Tak Gedong yang sedang ngetop-ngetopnya. Bayangkan, baru satu setengah bulan populernya, ia sudah dipanggil yang Kuasa. Ada pada dengan tanggal lahirnya ?

Mbah Surip memiliki nama asli Urip Achmad Rijanto, lahir di Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 5 Mei 1949. Dirinya merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara pasangan almarhum Sukotjo dan Rasminah. Berdasarkan data ini, kita bisa memperoleh Hasta Aksara Cakram Selatannya sebagai berikut :

Mbah Surip Chart

Elemen diri Mbah Surip adalah kayu kecil Yi. Kayu memiliki daya tumbuh yang luar biasa, semangat hidup yang kuat. Kayu kecil terutama memiliki kelenturan luar biasa dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Ia memiliki daya adaptasi sangat tinggi dan bisa hidup dalam segala keadaan. Kenyataannya Mbah Surip sejak kecil sudah bekerja sebagai pedagang asongan untuk membantu orang tua yang berjualan kikil. Ia tidak pernah mengeluh akan ekonomi keluarga orang tuanya, tetapi turut membagi beban dengan caranya sendiri. Ia kadang berjualan es liling akan kacang goreng berkeliling kampung.

Ada satu hal dalam Hasta Aksaranya yang harus diperhatikan. Yaitu pilar diri Kambing tanah Yiwei. Pilar ini tidak boleh bertemu dengan cabang bumi Kerbau. Tatapi hal itu tidak dapat dihindari Mbah Surip, karena ia lahir pada tahun 1949, Shionya Kerbau. Ditambah lagi dengan hadirnya dua Anjing di pilar bulan dan jamnya yang ikut merusak Kambing. Akibatnya adalah sulit memiliki perkawinan yang normal dan cendrung hidup dalam kesendirian. Efek lainnya adalah terdapat masalah kesehatan yang cukup serius.

Air dalam Hasta Aksara Mbah Surip terkendali baik. Dengan kata lain, kehidupannya akan baik jika bertemu dengan air. Seumur hidupnya, air muncul dalam priode hidupnya tidak banyak. Hanya ada tiga priode nampak air. Yaitu priode Monyet Shen (1973 – 1977) ; priode Air kecil Gui (1998 – 2002), tetapi air ini terlalu lemah, hampir tidak ada artinya. Yang terakhir priode Naga Air Renchen (2008 – 2017). Air yang terakhir sangat kuat dan berarti, sayang sekali ia tidak dapat menikmatinya berkah besar ini. Hal ini dikarenakan kehadiran Naga telah merusak dan menghancurkan system ‘SanXing (三刑)’ yang ada di sitem. Lagi pula Api Bing di jam merupakan bintang usianya. Muncul Air Ren yang menghantam dan memusnahkan Bing itulah yang membuat dirinya kaya mendadak, namun sebelum sempat menikmati kekayaannya ia meninggal mendadak pula.

Latar belakang pendidikan Mbah Surip tidak rendah, ia lulus SDN Karang Tengah 1970, lulus Sekolah Teknik Pasna Wiyata 1974 dan lulus STM Brawijaya 1977. Ia bahkan pernah kuliah di falkutas Teknik Mesin Universitas Sunan Giri Mojokerto 1979. Semuanya terjadi pada periode hidup Monyet. Setelah itu Mbah Surip juga sempat mendapatkan gelar S2 dan MBA di negeri orang.

Setelah lulus kuliah Mbah Surip lalu menikah dengan Minuk Sulistyowati dan dikaruniai empat orang anak. Meski sudah memiliki anak empat saat itu, Mbah Surip masih belum memiliki pekerjaan tetap. Saat itu, pilar hidup Hasta Aksara Mbah Surip telah bergeser ke pilar ke 3, pilar yang sama persis dengan pilar dirinya, yaitu Kambing Kayu Yiwei (1978 – 1987). Artinya, ia memasuki periode hidup yang kurang menguntungkan, juga akan mengalami perubahan besar dalam perkawinannya karena sektor keluarganya Kambing muncul untuk dihancurkan oleh Kerbau dan Anjing. Setelah bercerai, ia hanya hidup sendiri hingga detik terakhirnya, bahkan meninggal di halaman rumah temannya ketika sedang beristirahat siang.

Pendidikannya yang tinggi baginya tidak ada gunanya, ia tidak mendapatkan pekerjaan, terpaksa bekerja di Bioskop Indra di daerah Alun-alun Kota Mojokerto sebagai tukang sobek karcis. Hasilnya tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. Demi hidup, awal tahun 80-an Mbah Surip merantau ke Jakarta, sementara itu istri Minuk dan anak-anak tetap di tinggal di Mojokerto. Dalam penantiannya yang lama, suami yang tak kunjung kembali membuat Minuk akhirnya menikah lagi dengan pria lain bernama Mariaji. Sementara Mbah Surip hingga akhir hidupnya tidak pernah menikah lagi. Praktis kehidupan bersama istrinya hanya dilalui beberapa tahun, dan kehidupannya setelah itu dilaluinya sendirian. Bercerai di tahun Kerbau kayu 1985. Hal itu memang sesuai dengan informasi Hasta Aksaranya.

Berkahnya yang terbesar berada pada priode hidup Naga Air yang telah dimulai tahun 2008. Terbukti dalam waktu sangat singkat, hanya dari XL saja ia telah mendapatkan 4.5 milliar rupiah. Akan tetapi Api Bing yang merupakan bintang usianya bertabrakan dengan bintang berkahnya Air Ren, artinya bisa mendapatkan kekayaan, bersamaan dengan itu nyawanya pun terancam.

Dalam tubuh manusia, api adalah jantung, terutama hadir bersama Anjing. Jantung Mbah Surip bermasalah. Tahun 2009 memiliki kode pilar Kerbau Tanah Jichou. Kemunculan kembali Kerbau memang tidak menguntungkan pilar diri Kambing Kayu. Jantung yang lelah, itulah sumber masalah bagi Mbah Surip. Kepergiannya yang mendadak memang membuat semua orang kehilangan, bahkan presiden Indonesia saat itu – SBY pun turut angkat bicara. Selamat jalan Mbah Surip.

Naskah asli ditulis 21 April 2014, diperbaiki 1 Mei 2022.

Jakarta, 1 Mei 2022

logo-xiangyi-kecil-1

(  Xiangyi  )



Categories: Ba Zi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: