Adjie lahir di Jakarta tanggal 18 Juli 1961, adalah seorang perancang busana ternama Indonesia. Ia juga paman dari designer dan presenter Indonesia Ivan Gunawan. Karya busananya telah dipakai oleh orang-orang terkenal, mulai dari artis hingga usahawan, bahkan kepala Negara seperti Gusdur, Bill Clinton hingga Fidel Castro. Suatu reputasi luar biasa.

Hasta Aksara Adjie versi Selatan seperti di bawah ini :

Elemen diri Adjie Air besar Ren, ia bergerak di bidang seni perancangan dan design busana, diduga dalam tanggal lahirnya terdapat unsur kayu dan api, karena itu sangat mungkin jam lahirnya Yin (macan). Dalam tanggal lahirnya terdapat dua buah symbol Chou (kerbau) yang berelemen tanah, dimana tugas tanah adalah mengekang air. Beruntung kayu Yi (batang langit yang ada di pilar bulan) dan kayu Yin (macan) menendalikan tanah, sehingga air terbebas dari gangguan tanah. Nah, kayu adalah elemen yang dilahirkan air, adalah buah pikiran dan kreativitas otaknya. Inilah yang membuat dirinya bisa menjadi orang terkenal.

Nah, ketika tanah terbebas dari kendali kayu, maka ia akan langsung mengganggu air. Dakan hal ini, tanah bisa disamakan dengan kasus hukum. Pada periode hidup 2004 – 2013, kode pilar adalah monyet logam Gengyin. Logam Geng berinteraksi dengan kayu Yi dan mengendalikannya, sehingga kayu Yi tidak bisa mengendalikan tanah. Demikian juga interaksi Chong monyet kepada macan, dan macan yang berelemen kayu juga kehilangan fungsinya, maka dirinya akan mendapatkan masalah hukum yang sangat menyulitkan dirinya.

Lalu kapan itu terjadi ? Jawabanya adalah, ketika dua dari empat kode (batang langit Geng atau Yi, dan cabang bumi monyet atau macan) tersebut muncul bersama-sama, membuat elemen kayu total kehilangan fungsinya sebagai pengendali tanah, sehingga tanah sukses mengendalikan dan mengekang diri Adjie. Perwujudan dalam kehidupan adalah kehilangan kebebasan atau terbelit masalah hukum. Nah, momen itu muncul pada tahun 2010, karena kode pilar 2010 adalah Mcan Lgam Gengyin, yaitu saat logam Geng dan Macan Yin muncul secara bersamaan, dan kenyataannya seperti apa yang telah terjadi.

Pada awal Mei 2009 Adjie harus berhadapan dengan pihak yang berwajib. Hal ini karena ia dilaporkan rekan bisnisnya, Yusuf Wachyudi. Menurut Yusuf, Adjie telah meminjam uang sebesar Rp 147 juta padanya untuk keperluan pengadaan seragam pegawai Bank Rakyat Indonesia. Namun, Adjie ternyata hingga saat ini belum melunasi hutangnya tersebut. Tanggal 16 Juli 2010 Adjie kembali ditangkap atas kasus penipuan, dan kini pihak keluarga sedang mengupayakan penangguhan penahanannya.