Kompor dan Fengshui

Orang dulu memasak dengan bahan bakar kayu, rumput kering, kotoran kerbau kering, arang, batu bara dan lainnya, karena itu kompornya harus memiliki sebuah pintu angin, agar kayu bakar bisa menyala. Pintu angin itu juga disebut ‘Pintu Api’. Untuk keperluan itu, pintu api harus menghadap ke tempat yang berenergi baik. Kompor sekarang sudah tidak memakai bahan bakar kayu, bahkan bahan bakar minyak tanah pun sudah mulai ditinggalkan orang, kompor sekarang pada umumnya menggunakan gas dan listrik sebagai sumber energi. Sebab itu pintu anginnya sudah tidak dibutuhkan lagi. Jadi peletakan kompor di dapur sudah tidak perlu mempermasalahkan arah hadap, tetapi cukup hanya memperhatikan tempatnya saja. Fengshui adalah kehidupan, karena itu perubahan yang terjadi didalam kehidupan harus disesuaikan dalam penataan fengshuinya. Beberapa orang yang tidak memahami hal ini, berusaha mencari-cari arah hadap kompor untuk kompor modern sekarang. Ada yang menagatakan arah hadap tombol adalah hadap kompor, sementara itu ada pula yang mengatakan arah putar tombol kompor menentukan hadap. Masalahnya adalah, bagaimana menentukan arah kompor listrik? Karena kompor listrik sekarang tidak lagi memakai tombol putar, tetapi tombol sentuh yang bahkan rata dengan permukaan panel control kompor. Jelas pemikiran seperti itu berlebihan dan tidak diperlukan.

Untuk lebih memahami tentang kompor dan peletakannya, mari kita melihat catatan fengshui orang dulu yang berhubungan dengan itu. Kita coba membuka sebuah catatan dari Master fengshui Zhang Zhong Shan yang terekam dalam buku Catatan Yin dan Yang fengshui.

Sebuah rumah mengarah ke Selatan dengan garis hadap antara sektor satu dan dua, dibangun pada priode 6. Cakram bintangnya seperti di samping. Master Zhang Zhong Shan mencatat: Dua angka 6 berada di depan, angka 6 berelemen logam, duduk di utara adalah air, logam menghidupkan air, sebuah kombinasi yang bagus. Akan tetapi terdapat pintu di Tenggara. Bintang hadap ditempat itu adalah angka 2. Angka ini berelemen tanah, tanah menghantam air, jadi angka 2 adalah bintang masalah bagi rumah tersebut. Bintang duduk pada sektor itu adalah 1. Satu berhubungan dengan pelajar, artinya pelajar di rumah tersebut bisa mendapat musibah, misalnya meninggal dalam usia muda.

Pintu-pintu rumah seperti ini sebaiknya berada di sisi Selatan, Timur laut atau Barat. Pintu-pintu yang berada di sisi tersebut mendapat energi hidup yang berfaedah. Pintu berada di sisi Barat daya juga tidak masalah, karena menguntungkan pelajar. Yang tidak boleh ada di Tenggara, karena mendapat energi sakit, sekaligus menghambat elemen dasar rumah.

Kompor adalah tuan sebuah rumah. Kompor paling baik berada di Timur bangunan ini, dengan pintu api mengarah ke Barat, dengan demikian elemen kayu (energi yang berada di sisi Timur) menghidupkan api (elemen dasar dari kompor) dan api menghidupkan tanah (energi yang berada di sisi Barat). Juga boleh sebaliknya, kompor berada di Barat, dengan pintu api menghadap Timur. Boleh juga kompor berada di Barat daya dengan pintu api menghadap ke Utara, agar mendapatkan elemen kayu (energi yang berada di sisi Barat daya) menghidupkan api (elemen dasar dari kompor) dan api menghidupkan tanah (energi yang berada di sisi Utara). Akan tetapi, bintang sakit angka 2 berada di Tenggara dan bintang bencana angka 5 berada di Utara, keduanya harus dihindari, agar tidak tertimpa masalah. Jika kompor atau pintu api berada atau menghadap ke Timur laut, itu berarti Api menghantam Logam. Akibatnya akan timbul keributan, sakit paru-paru atau muntah darah; Jika berada atau mengarah ke Selatan, itu disebut api membakar pintu langit, akan lahir anak durhaka. Jika anda memahami kasus ini, berarti juga akan memahami cara menata rumah-rumah yang lainnya.

Banyak juga yang mempermasalahkan bahwa kompor harus duduk di tempat berenergi buruk dan menghadap ke tempat berenergi baik, ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kompor dengan api menyala adalah suatu pengerak yang hebat. Apalagi tempat berenergi buruk seperti angka 2 dan 5 keduanya berelemen tanah, dan api menghidupkan tanah. Jika kompor berada di tempat itu, maka energi buruk angka bencana dan angka sakit akan bertambah kuat dan hidup, sehingga memberi pengaruh buruk secara kuat bagi penghuni rumah. Lagipula, kompor modern sudah tidak lagi memiliki pintu api, sehingga tidak lagi membutuhkan arah. Jadi yang dipertimbangkan cukup sifat energi tempat kompor berada. Tidak perlu mempermasalahkan arah, terutama arah sendok sayur ketika sedang memasak.

Jakarta, 23 Desember 2009


Xiangyi



Categories: Fengshui

2 replies

  1. maaf mau tanya,,
    untuk kalimat di paragraf ke-5.

    ” Jika kompor atau pintu api berada atau menghadap ke Timur laut, itu berarti Api menghantam Logam.”
    bukannya Timur Laut unsurnya Tanah?
    CMIIW

Leave a reply to nini Cancel reply