Ketika berada di Xiamen, China. Teman baik mengundang makan bersama tiga teman local lainnya. Salah satu di antara mereka berbibir tipis dan berwajah bulat. Itu tipe orang logam. Bibir adalah air, logam menghidupkan air, itu orang yang pandai bersilat lidah. Sepanjang perjamuan, memang dialah yang menjadi penghangat suasana dengan komentar-komentarnya yang tiada hentinya.

Ketika mengetahui Xiangyi menguasai bidang ini, iapun mengarahkan pembicaraan ke sini. Ia pernah baca buku dan mendengar dari sana sini. Melihat Xiangyi hanya tersenyum dan jarang komentar, iapun berusaha menujukkan dirinya juga mahir akan bidang ini. Tetapi teori-teori pasar yang dilontarkannya hampir semuanya tidak benar. Merah juga kuping Xiangyi lama-lama mendengar cerocosnya yang tiada hentinya. Berani beragak di depan macan, nampaknya perlu juga menunjukkan sesuatu pada anak kecil yang satu ini (maksudnya orang yang belum menguasai fengshui secara benar).

Xiangyi memperhatikan rawut wajah orang yang duduk disamping kiri, lalu berkata padanya : “ Melihat wajah anda, anda lebih mirip ke bapak bukan ? ” “ Iya. ” Jawabnya. Xiangyi lalu meneruskan : “ Cerita rumah anda, begitu keluar dari pintu utama, lihat ke sebelah kanan, pas di tikuangan terdapat sebuah cekungan tanah atau semacam danau, kolam dan sejenisnya. ” Ia agak tersentak, lalu dengan nada agak heran bertanya kepada temannya yang lain, yang duduk di seberang Xiangyi. “ Bukankah rumah yang saya tinggal sekarang keadaannya persis seperti itu ? ” Temannya yang dari tadi belum membuka mulut itu menjawab singkat : “ Iya, memang demikian adanya, terdapat cekungan agak dalam di tempat itu, kalau hujan berair seperti kolam. ” Teman yang mentraktir itu menyambung : “ Hebat iya, itupun bisa diketahui dari wajah. ” Xiangyi tersenyum, lalu menunjuk pada si pendiam yang duduk diseberang : “ Saya juga tahu, keluarga anda pernah memindahkan kuburan orang tua ke tempat yang lain. ”

Si bawel yang terkaget-kaget menyadari, Xiangyi dengan sengaja tidak membaca wajahnya, dan ilmu yang dikuasainya tidak seberapa dibandingkan tamu yang satu ini, ia terdiam sesaat, wajahnya nampak sedikit memerah. Dengan cepat ia mengalihkan pembicaraan ke hal yang lain. Xiangyi tentu saja senang, jika tidak pasti akan diberondong pertanyaan – pertannyaan terus menerus. Dalam pembicaraan tentang dirinya, saya menagatakan anda mestinya memiliki jabatan (seorang pejabat), tahun 1999 sangat bagus dan tahun 2005 tidak baik, tetapi apapun yang terjadi, ada saja orang yang membantu menyelesaikan masalah, bahkan memperoleh hasil yang sebaliknya. Semua itu diiyakannya. 1999 ia naik jenjang dengan lompatan jauh dan mendapat sejumlah uang cukup besar, tetapi 2005 ia melawan atasan, situasi sempat kalut, tetapi akhirnya atasnya tersebut malah menjadi orang yang memberi jalan padanya.

Apapun kejadian dalam hidup seseorang, akan meninggalkan sebuah jejak di wajah atau telapak tangannya. Tuhan maha besar telah mengaturnya, sehingga orang yang memperdalam bidang ini bisa membacanya dan mengarahkan jalan hidup yang sesuai pada orang tersebut. Dari wajah dan tingkah laku seseorang yang tidak mudah disembunyikan kita bisa membaca sifat dasar seseorang. Dengan menguasai ilmu ini, seorang bos atau seorang manager di perusahaan besar akan bisa menempatkan orang pada posisi yang betul dan sesuai. Ilmu meramal wajah dan tapak tangan China tidak hanya bisa mengetahui perjalanan hidup (nasib), juga bisa mengetahui dengan jelas sifat dasar seseorang, bahkan fengshui rumah tinggal, fengshui kuburan keluarga, kesehatan dan lainnya.

Jakarta, 16 Oktober 2009

Xiangyi

Categories: Mian Xiang