Peristiwa pulau Ambalat yang muncul dekat-dekat ini telah membuktikan kehandalan metafisika Chinese. Pasalnya, dalam wawancara televisi bersama Metro TV tentang prediksi tahun 2009, yang diadakan sehari setelah pergantian tahun yang lalu, beberapa poin yang Xiangyu katakan kini telah menjadi kenyataan. Salah satunya adalah akan ada gangguan dari Negara tetangga atas perbatasan wilayah Nusantara.
Dasarnya adalah sebuah teknik analisis Heksagram Meihua yang di bangun pada tanggal 2 Januari 2009 pukul 13:01. Hasilnya seperti di bawah ini :

Heksagram asal adalah Guntur, berelemen kayu. Kayu juga mewakili angin, antara gores subjek dan objek saling bertabrakan, manandakan cuaca yang tidak normal, tidak menguntungkan penerbangan. Warna kayu hijau, penerbangan milik grup atau perusahaan berlebel hijau sangat berbahaya. Selama 2009, sudah sekian banyak kecelakaan penerbangan TNI (baju hijau). Gores paling bawah yang mewakili tanah berelemen air dan memiliki kode kesusahan, akan banyak air (hujan) yang membuat susah, bahkan banjir di sejumlah wilayah sepanjang tahun. Gores subjek juga mewakili Nusantara, sedangkan gores objek juga mewakili Negara tetangga. Kedua gores tersebut saling bertabrakan, karena itu akan ada perselisihan (gangguan) batas wilayah oleh negara tentanga. Dan masih banyak sekali informasi yang tersembunyi di dalam Heksagram ini, di antaranya pemilu akan aman dan lainnya, dan tidak perlu lagi kita bahas di sini.
Wilayah Indonesia demikian luasnya, lalu perbatasan bagian manakah yang bermasalah ? Untuk mengetahui hal itu, mari kita melihat pada bintang terbang tahun 2009 dari peta fengshui, seperti dibawah ini :

Angka 9 berada di tengah, angka sakit 2 berada di Barat (kita telah bahas tentang kemunculan flu babi dari barat), dan angka bencana 5 berada di Utara, angka perselisihan 3 berada di Timur laut, angka perusak 7 berada di Timur dan seterusnya.
Wilayah yang dihadiri angka bencana paling harus kita perhatikan, apalagi bintang masalah berada di sampingnya. Jadi suatu wilayah pada Utara Indonesia, pada bagian agak ke Timur laut sangat berpotensi terjadi permasalahan, jelasnya perebutan.
Kita semua mengetahui bahwa, wilayah paling utara kita adalah pulau Kalimantan. Dimana sebagian wilayah di Kalimantan adalah milik Malaysia. Kita sudah kehilangan dua pulau karena klaim Negara asing, yaitu pulau Sipadan dan Legitan. Kini pulau Ambalat kembali menjadi objek perebutan asing.
Coba perhatikan, letak pulau Ambalat yang sesungguhnya berada di bagian Timur laut pulau Kalimantan, hal ini sesuai dengan peta energi fengshui dan sifat bintangnya. Dari sini, kembali kita dapat mengatakan, hasil analisa metafisika Chinese bisa diandalkan.
Apakah akan terjadi perang ? Jawabannya, jika penangannya tepat, perang tidak terjadi, terutama dalam tahun ini ! Kenapa ? Alasannya sederhana saja, karena perang adalah api, bintang bencana berelemen tanah, penyelesaiannya tidak memakai api, tetapi bila ingin menghancurkannya, apilah jawabannya. Jika terjadi perang, yang rugi adalah pihak kita. Lain persoalannya, jika permasalahan timbul karena bintang masalah, maka penyelesaiannya harus menggunakan api. Untuk kasus Ambalat yang terdorong oleh bintang bencana tidak harus diselesaikan dengan api, tetapi dengan logam.
Apa itu logam ? Segala sesuatu yang berhubungan dengan metal atau baja adalah logam. Misalnya peralatan perang, ketegasan, kegalakan, perundingan yang damai (langsung antara kedua belah pihak yang berselisih, jika perundingan yang melibatkan pihak ke tiga mengarah kepada elemen kayu, bukan lagi logam) dan lainnya. Jika kita cukup tegas, cukup galak, berani menumpukkan peralatan perang di sana, masa situasinya akan segera reda. Hal ini dikarenakan logam bisa mengembos tanah. Penyebab permasalahannya adalah bintang bencana berelemen tanah, kalau begitu, jika tanah bintang bencana tersebut tergembos, kekuatannya akan hilang dan masalah akan terselesaikan dengan sendirinya.
Dalam batas tertentu, jangan ragu bergalak-galak, karena galak yang bernada acaman berelemen logam. Pada saatnya harus galak, kita mesti cukup galak. Tentu saja harus mengetahui batas dan situasinya. Kendalikan agar tidak terjadi perang. Menunjukkan kekuatan is ok, karena itu elemen logam, tetapi bila perang meletus, akan berubah menjadi elemen api. Api dapat memperbesar tanah, akibatnya adalah kehancuran, siapa pun tidak ada bisa memperoleh keuntungan dari itu. Akhirnya yang didapatkan hanyalah seonggok sampah.
Bila kita dapat menggunakan logam dengan baik, negosiasi yang damai, ancaman yang tepat, penumpukkan peralatan perang yang cukup (peralatan perang terbuat dari besi), show power yang terkendali baik, masalah akan reda dengan sendirinya, minimal untuk tahun 2009 ini keadaannya akan seperti ini. Satu hal perlu diingat, jangan terima tawaran kerjasama pemeliharaan alutsista. Itu sangat berbahaya untuk masa yang akan datang.
Jakarta, 12 Juni 2009
Xiangyi
Categories: Fengshui
Leave a Reply