Banyak sekali yang menanyakan kepada Xiangyi tentang Corona yang sedang menjadi pandemic dunia, bagaimana hubungan Corona dengan metafisika Tiongkok, dan kapan perkiraan berakhirnya?

Sesungguhnya Xiangyi sudah pernah menyinggungnya dalam Youtube, ketika menjawab pertanyaan seseorang. Xiangyi juga pernah menulisnya di Koran International Daily News dalam bahasa Mandarin. Untuk menanggapi permintaan, sekali lagi Xiangyi jelaskan secara khusus di sini.
Orang-orang cerdas Tiongkok kuno yang bijak berusaha memahami dunia ini. Mereka berusaha menjelaskannya kepada kita, tetapi bagaimana melukiskannya? Akhirnya digambarkan dengan Xiang, yaitu dengan cara menentukan 5 buah elemen untuk mengklasifikasikan semua benda dan permasalahan ke dalam Kayu (木), Api (火), Tanah (土), Logam (金) dan Air (水), kemudian berdasarkan sifat Yin dan Yang (陰陽) dikembangkan menjadi 10 buah batang langit (10天干).
Sesuai dengan prinsip Taoisme bahwa Dao melahirkan Satu (道生一), Satu kemudian melahirkan Dua (一生二), Dua lalu melahirkan Tiga (二生三) dan akhirnya Tiga melahirkan segalanya yang ada di dunia ini (三生萬物). Cara berfikir Tiongkok tidak sama dengan cara berfikir dunia Barat yang hanya ada dua pilihan, yaitu yes or not yang kaku. Cara berfikir orang Tiongkok sangat dinamis sesuai dengan alam yang senantiasa berkembang, karena itu satu, dua dan tiga itu bukan sebuah angka yang pasti, tetapi hanya sebuah gambaran dari proses, bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang mutlak.
Demikian juga 10 batang langit itu bukan kayu, api, tanah, logam dan air yang sebenarnya, tetapi hanya mewakili sebuah fase energi yang disebut Chi atau Qi. Dunia ini penuh dengan Qi, termasuk di dalam tubuh manusia. Tulisan Qi kuno terbentuk dari kata tidak ada sesuatu atau Wu (无) dan empat titik di bawahnya yang mewakili bentuk api (灬), maka terbentuklah kata Qi (炁) yang berarti bentuk energi (api) yang tidak bisa diraba karena memang tidak ada sesuatu. Traditional Chinese medicine (TCM) juga berdiri atas dasar ini.
10 bentuk keberadaan energi kemudian dipetakan di atas bumi, maka terbentuklah 12 cabang bumi (12地支). Setelah jatuh ke bumi, baru timbul energi Yin dan Yang yang sesungguhnya, karena itu cabang bumi juga hanya merupakan proses perkembangan energi Yin dan Yang secara bergantian. Jadi yang namanya tikus, kerbau, macan, kelinci dan lainnya juga bukan hewan yang sesungguhnya, tetapi hanya sebuah kode yang menyimpan informasi perkembangan Yin dan Yang, sebagai contoh, energi positif mulai timbul pada Babi (少陽), lalu mengalami pertumbuhan cepat pada Macan (陽明), kemudian mencapai power besar pada fase Ular (太陽) menuju Kuda, hingga di kuda sudah mencapai puncak dan mulai berubah timbul fase bibit2 energi Yin (厥陰).
Logika di atas tentu sulit dicerna oleh seorang pemula. Singkatnya virus corona yang memiliki fase pasif dan aktif bisa diwakili oleh batang langit tanah kecil Ji (己), karena ia bisa berubah ke fase Ding (丁) yang aktif. Nah, tahun 2019 adalah Babi tanah Jihai (己亥), virus itu terdeteksi dan mewabah di Tiongkok pada bulan kerbau Chou (丑), karena di dalam kerbau terdapat akar tanah Ji (己), itulah saatnya meledak pada masa itu.
Hingga pada masa Macan Yin (寅), di dalam Yin terdapat api kuat (丙), karena itu virus mulai mewabah di seluruh dunia, termasuk Indonesia (2 Maret masih berada di bulan Macan), beberapa hari kemudian masuk ke bulan Kelinci tanah (己卯), maka virus mengamuk habis-habisan di seluruh dunia.
Ada satu pertanyaan, kenapa virus Corona ini menimbulkan dampak yang begitu mengerikan di dunia barat? Jawabannya adalah Prinsip perkembangan elemen mengatakan: Jika ibu kuat anak melemah, sebaliknya jika anak kuat ibu pun lemah (子旺母衰, 反之、母旺則子衰), itu adalah hukum alam. Virus Corona adalah tanah, sedangkan dunia Barat diwakili logam, dalam hal ini tanah menghidupkan logam, jadi tanah adalah ibu dan logam adalah anaknya. Ketika virus sedang menguat, yang paling dirugikan adalah pihak barat.
Kenapa Tiongkok bisa mengendalikan Corona dengan cepat, karena Tiongkok adalah Negara paling besar yang bisa mewakili dunia timur. Dalam hal ini, timur memiliki elemen kayu. Interaksi elemen mengatakan, kayu mengendalikan tanah, jelas virus yang bersifat tanah relatif mudah dikendalikan oleh Tiongkok. Dengan logika yang sama, kita bisa memahami kenapa seorang vegetarian tidak atau jarang terserang virus ini dan tidak ada data kematian bagi kelompok ini, karena sayur jelas adalah kayu. Pengobatan dengan TCM menghasilkan kesembuhan 100% di Tiongkok.
Lalu kapan Virus berhasil dikendalikan di muka bumi ini? Kita kembali pada prinsip ‘anak kuat ibu pun lemah’. Dalam hal ini jika tanah adalah anak, maka api adalah ibunya. Nah, api akan muncul pada musim panas di muka bumi ini. Mei ke juni mulai masuk ke musim panas, Juni ke Juli akar Lu (祿) virus timbul, itulah masa paling rentang bagi si virus. Juli adalah saatnya tanah basah Ji berubah menjadi tanah kering wei (未), ia akan mati atau kembali ke fase diam menunggu saat yang tepat untuk menyerang kembali.
Dari ulasan di atas diketahui, virus ini tidak akan hilang begitu saja dari muka bumi ini. Ia akan timbul kembali setiap musim dingin tiba, karena itu kita harus tetap waspada. Mudah-mudahan saat itu sudah terdapat vaksin Corona yang bisa bekerja efektif, terlepas dari vaksin tersebut diakui dunia atau tidak. Apabila hingga Juli ke Agustus, terdapat wilayah yang masih belum bisa mengendalikan virus ini, maka pandemic akan berlangsung sepanjang tahun hingga pada musim panas berikutnya. Semoga hal demikian tidak terjadi.
Jakarta, 29 April 2020.

(0816 192 6783)
Categories: Uncategorized
Leave a Reply