Berita mengejutkan datang dari usahawan besar Hari Darmawan. Beberapa hari ini desas-sesus mengenai misteri meninggalnya pendiri Matahari Dept. Store di sungai menjadi viral di dunia medsos. Tentu juga tidak terlepas dari menjadi bahan perbincangan antar teman. Seorang teman dekat menganjurkan Xiangyi membahas Hasta Aksaranya, maka lahirlah tulisan ini.
Hari Darmawan memiliki nama Tionghoa Tan Tjan Hok. Lahir di Makasar tanggal 27 Mei 1940. Berdasarkan perjalanan hidup, meninggal di air dan memiliki 4 anak, diperkirakan lahir pada saat tengah malam. Hasta Aksaranya sebagai berikut:
Sebagaimana yang telah diketahui, beliau ditemukan meninggal di sungai pada tanggal 10 Maret 2018 lalu, meninggalkan seorang istri Anna Janti dan putri sulung Suzy Darmawan Hutomo serta tiga putra lainnya. Mari kita langsung menguraikan Hasta Aksaranya.
Terlahir sebagai elemen Logam besar (庚), yang mana orang tuanya diwakili Babi logam dan memiliki usaha produk pertanian yang cukup sukses. Namun pada periode hidup Hari Darmawan berada di Kerbau (1957-1961), Kuda tertusuk Kerbau (午穿丑), menyebabkan usaha ayahnya mengalami kebangkrutan. Ia harus berjuang bersama orang tuanya untuk menghidupkan keluarga besarnya (12 bersaudara) mulai dari nol. Hari kemudian merantau ke Jakarta setelah lulus SMA, saat itu juga masih berada dalam periode Kerbau.
Hari bekerja keras, kemudian berkenalan dengan Anna Janti lalu menikah pada periode Macan (寅, 1967-1971) di tahun Monyet (申, 1968). Hari juga membeli toko serba ada kecil dari mertua. Yang paling istimewa pada Hasta Aksaranya adalah Api besar Bing (丙) pada batang langit pilar Jam. Bing bisa mewakili matahari, ia memberi nama untuk toko tersebut “Matahari”, itulah cikal bakal Matahari Dept. Store yang berdiri di Pasar Baru, Jakarta.
Matahari berkembang pesat, terutama pada periode Naga api (丙辰, 1982-1991) di tahun 80-an. Saat itu Api besar yang mewakili matahari hadir pada periode hidup, itulah puncak kejayaannya. Hampir di semua kota besar seluruh Indonesia dapat ditemukan gerai Matahari Dept. Store. Namun demikian, periode hidup Ular api (丁巳, 1992 – 2001) bukanlah periode hidup yang baik, terutama pada periode hidup Ular (巳, 1997-2001). Perkembangan yang terlalu cepat langsung terhempas tsunami ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 (丑穿午), berakhir pada terlepasnya Matahari Dept. Store ke tangan Lippo Group.
Setelah itu, kehidupannya masuk ke periode Kuda tanah (戊午, 2002 – 2011), sudah tidak sebaik periode Naga api sebelumnya. Ia kemudian mendirikan pasar swalayan Hari Hari, juga mendirikan Taman Wisata Matahari di Cisarua.
Sistem tanggal lahir tidak menyukai kehadiran periode Kambing tanah (己未, 2012 – 2021). Terutama kehadiran Kambing yang telah merusak kerja dari sistem yang terjadi antara Kuda dan Tikus (午沖子). Tahun Anjing tanah 2018 (戊戌) memecahkan gudang air (辰 – Naga), membuat air menggenangi seluruh sistem; sementara Kuda terikat Kambing (午未合), tidak bisa mengatasi airnya. Itulah gambaran kenapa beliau ditemukan meninggal di air, dekat Taman Wisata Mataharinya (ingat, di pilar jam terdapat informasi Matahari terendam air (丙子)).
Jakarta, 14 Maret 2018
Xiangyi.
Categories: Artikel, astrologi., Ba Zi, Fengshui, hasta aksara, lain-lain, Orang kaya, Umum, Uncategorized
Leave a Reply