Untuk lebih memahami Luopan, kita mulai dengan sejarah penemuan kompas di daratan China. Penemuan ini jauh lebih awal dari penemuan kompas di barat.
Kira-kira empat ribu lebih tahun yang lalu, banyak suku-suku menghuni di sekitar kawasan sungai kuning (Huanghe / 黄河) dan panjang (Changjiang / 長江). Huangdi (黃帝 *) adalah pimpinan legendaris salah satu suku terkemuka. Kelompok ini bermigrasi dari kawasan sungai Ji (姬水) di Tiongkok utara, menetap, beternak dan bercocok tanam di kawasan Zhuolu (涿鹿).
Pada masa yang hampir bersamaan, hidup seorang pimpinan suku lain bernama raja Bara (Yandi / 炎帝), berasal dari kawasan sungai Jiang (姜水) di Tiongkok Barat laut. Yandi masih memiliki hubungan bertalian saudara dekat dengan Huangdi. Ketika suku Yandi kian melemah, dan suku Huangdi semakin kuat, muncul seorang pimpinan suku Jiuli (九黎) bernama Chiyou (蚩尤) yang sangat perkasa. Chiyou memiliki 11 saudara, seluruhnya bagaikan berkepala tembaga dan berleher baja, sangat kuat dan liar bagai binatang buas. Mereka sering memakan batu dan pasir, membuat berbagai macam senjata, seperti toya dan panah. Sering memimpin kelompoknya, melakukan penyerangan, perampokan dan menjajah suku-suku lainnya.
Suatu kali, Chiyou melakukan perampokan di wilayah kekuasaan Yandi, Yandi melakukan perlawanan, namun dia bukan tandingan Chiyou, kalah total. Yandi lari ke Zhuolu meminta bantuan Huangdi. Dari semula, Huangdi memang berniat memberi pelajaran kepada Chiyou, Ia lalu melobi suku-suku lain, menyatukan kekuatan dan melakukan perang terbuka dengan Chiyou di dataran Zhuolu.
Banyak legenda berkembang berhubungan dengan peperangan ini. kabarnya Huangdi melatih enam macam binatang buas membantu perang, yaitu beruang atau Xiong (熊), sejebis beruang coklat yang bisa memanjat pohon dan berenang bernama Pi (罴), sejenis binatang buas mirip singa, yang jantan yang juga bernama Pi (貔), dan yang betina bernama Xiu (貅), sejenis macan berukuran lebih kecil bernama Chu (貙) dan macan atau Hu (虎). Para Ahli sejarah berpendapat, ke enam jenis binatang sesungguhnya nama enam suku yang diikut- sertakan dalam perang tersebut.
Sekalipun tentara Chiyou sangat kuat, berhadapan dengan tentara gabungan seperti itu, akhirnya terpukul mundur. Huandi memimpin tentara melakukan pengejaran. Tiba-tiba cuaca berubah buruk sekali, angin besar disertai sambaran kilat dan petir, menerbangkan debu dan pasir, membuat tentara gabungan yang tidak hafal medan kocar-kacir kehilangan arah. Huangdi terpaksa mundur untuk kembali merapatkan barisan.
Secara kebutulan, seorang pembantu dekat Huangdi menemukan serpihan batu kecil, yang dapat terapung di atas air dengan sudut tertentu batu kecil itu selalu mengarah ke selatan. Dengan bantuan batu kecil tersebut, kamuflase badai pasir kehilangan fungsinya. tentara Huangdi bisa mengenali arah dalam kabut. Akhirnya Huangdi berhasil menangkap dan membuhuh Chiyou.
Batu tersebut kita kenal sebagai batu magnet atau Magnetite (Fe3O4), adalah salah satu dari empat penemuan besar Tiongkok kuno. Pada masa Zhanguo (戰國, 476 – 221 sm), batu itu dikenal dengan nama Sinan (司南) atau penunjuk Selatan, dibentuk seperti sendok. Pada masa awal Beisong (北宋, 960 – 1127), Sinan dirubah bentuknya menjadi mirip seekor ikan yang dapat terapung di permukaan air, disebut kompas ikan (Zhinanyu / 指南魚). Dan diterapkan secara luas dalam kemiliteran. Pada saat itu, sifat magnet telah dipindahkan dari batu ke besi, itulah awal dari kompas yang saat ini kita kenal. Luopan yang digunakan dalam fengshui sebenarnya adalah sebuah kompas biasa yang dilengkapi dengan parameter khusus fengshui.
「* Tidak terdapat catatan konkrik tentang kapan Huangdi lahir dan meninggal dunia. Kebanyakan sejarahwan berpendapat, Huangdi merupakan suatu masa dalam sejarah Tiongkok kuno. Mereka menyimpulkan masa tersebut adalah bagian akhir masa kebudayaan Yang Shao (仰韶) hingga masa awal kebuadayan Long Shan (龍山), yakni berada pada 3500-2500 BC. Ada yang memperkirakan, Kaisar Huang Di lahir pada 2697-2597 SM. Namun demikian, beberapa arkeolog dan sejarahwan berpendapat lain. Mereka di antaranya adalah Xu Shun Zhan (許順湛)、Huang Huai Xin (黃懷信)、Chen Lian Kai (陳連開) dan lainnya mengatakan dengan sejumlah alasan sangat kuat, bahwa masa Huangdi sesungguhnya adalah masa kebudayaan Yang Shao, yaitu terjadi pada 5000-3000 BC. Dalam perhitungan mereka, Kaisar Huangdi lahir pada 4428 BC. Shio Ayam (癸酉), dan meninggal pada tahun 4335 BC, ketika itu usia beliau adalah 94 tahun. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui kompas digunakan pertama kali di dunia dan Chiyou terbunuh pada tahun 4392 BC, tahun Ayam Jiyou (己酉), Huangdi berusia 36 dan berhasil keluar sebagai kaisar pemersatu daratan Tiongkok kuno untuk pertama kalinya.
Categories: Fengshui
Leave a Reply