Seperti biasanya, setiap akhir tahun, pasti ada teman wartawan yang menanyakan keadaan tahun berikutnya sesuai dengan prediksi umum fengshui. Kali ini pertanyaan datang dari teman wartawan majalah Hongshui. Saya menjawab, angin ! Untuk wilayah Indonesia, propinsi Aceh merupakan titik rawan yang harus diperhatikan, karena sesuatu yang terjadi di sana akan berpengaruh secara Nasional. Perlu ditekankan bahwa, kekuatan fengshui tahun 2005 sudah mulai bekerja pada saat ini, tepatnya setelah tanggal 21 Desember 2004.
Belum sampai satu minggu, kita dikejutkan oleh bencana gempa dan badai dasyat Tsunami di Aceh, yang menimbulkan kerusakan dan korban demikian besar. Dikabarkan, bencana tersebut telah melumpuhkan lebih dari 50 persen kegiatan di tanah Lengcong, sehingga perlu ditetapkan sebagai bencana Nasional. Pusat gempa berkekuatan 9.0 skala Richter di pantai barat bagian utara Sumatera, tepatnya di antara pulau Simeulue dan kota Meulaboh itu, telah menimbulkan gelombang air laut badai Tsunami di samudera Hindia, tidak hanya Indonesia, korban besar juga terjadi di daerah pantai Srilanka, India dan Thailand. Jumlah orang yang hilang dan meninggal diperkirakan melebihi angka 20.000 orang, bahkan masih bisa lebih dari itu. Suatu angka yang betul-betul besar !
Angin, adalah gambaran dasar dari trigram Xun, yang digambarkan dengan angka luoshu 4. Trigram ini merupakan angka Luoshu pengendali tahunan pada tahun 2005, karena itu, bencana angin adalah bencana utama yang harus diwaspadai pada tahun 2005. Trigram ini sudah mulai bekerja efektif pada tanggal 21 Desember 2004, ketika memasuki titik ‘Dongzhi’ yang jatuh pada pukul 20, 33 menit tanggal tersebut. Hal ini sesuai dengan perhitungan berdasarkan numberologi berpola 9 dari Luoshu.
Tubrukan lempengan zona patahan Sumatera dengan bukit barisan sebagai punggungnya dan lempeng Zona Subduksi di bawah kepulauan Mentawai dan Nias itu terjadi begitu hebat, meruntuhkan pegunungan bawah laut, mendesak air laut keluar dari palung dengan tekanan yang sangat tinggi, hingga menimbulkan gelombang tsunami disertai pusaran angin hebat, seolah air laut tiba-tiba bertambah sangat banyak dan tumpah ke daratan, menyapu semua pantai-pantai yang bersentuhan dengannya dan menghanyutkan apa saja tanpa ampun, sehingga menimbulkan korban harta dan nyawa sangat besar dalam catatan sejarah manusia.
Itu adalah gambaran dari trigram Xun yang berada di periode fengshui ke delapan ini. Dimana Xun mewakili elemen kayu kecil ‘Yi’, sedangkan angka delapan yang merupakan trigram ‘Gen’ adalah tanah kuat ‘Wu’, interaksi elemen menunjukkan kayu menghantam tanah. Bagaimana kayu kecil seperti rumput-rumputan dan tanaman merambat itu dapat merusak tanah ?
Xun adalah angin. Tanaman kecil, melalui akarnya melukai tanah yang kokoh, menyebabkan oksidasi terjadi, membentuk lapisan kerak yang keras pada permukaan tanah. Sesuatu yang keras dalam elemen termasuk dalam kategori logam ‘Geng’, kayu kecil ‘Yi’ kemudian akan menggabungkan diri dengan logam ‘Geng’, menggerogoti tanah sambil membentuk proses kristalisasi dari inti bongkahan tanah yang keras. Itulah yang dimaksud dalam hukum interaksi elemen, dimana bergabungnya logam Geng dan kayu Yi akan membentuk sebuah logam yang baru. Angin Xun identik dengan gerakan atau aliran, proses kristalisasi telah mendorong timbulnya tekanan yang sangat tinggi di dalam bongkahan tanah akibat rambatan pengerutan proses pemadatan partikel yang terjadi secara terus menerus, pemadatan inti tanpa disertai penyusutan keraknya itulah yang membuat bongkahan tanah menjadi mudah meledak.
Sementara kristalisasi terus berlangsung, antara bongkahan besar tanah yang satu dengan bongkahan tanah lain yang berada di dekatnya juga senantiasa berada dalam keadaan gerak, hingga pada suatu saat terjadi benturan antara keduanya disertai dengan ledakan dasyat dari dalam. Akibatnya, kerak keras yang pecah akan runtuh dengan seketika di arah inti, ruang kopong yang hampa udara dengan tekanan sangat tinggi, segera menyedot udara dalam jumlah sangat besar dan kecepatan amat tinggi ke dalam ruang kosong tadi, ketika reruntuhan kerak yang ambruk mengisi penuh ruang itu, udara dengan cepat akan terdesak kembali ke luar dari dalam, desakan masuk dan keluarnya udara yang didorong oleh tekanan sangat tinggi, terjadi dalam waktu yang luar biasa cepatnya, sehingga menimbulkan pusaran udara yang sangat mengerikan. Jika hal itu terjadi di dalam air, gerakan liquida dengan kerapatan partikel yang jauh lebih tinggi dari bentuk fluida, dimana kerapatan masa berbanding lurus dengan kecepatan gerak, maka perusakkan yang ditimbulkan oleh gelombang pasang dan surutnya air akan berlipat-lipat ganda, tentu saja desakan gelombang air juga akan menimbulkan pusaran angin hebat di permukaan air. Semua itu telah tergambar dalam informasi trigram tahun 2005.
Kenapa terjadi di Aceh ?
Karena Aceh berada di sektor barat laut wilayah Indonesia. Pada sektor ini terdapat kombinasi angka Luoshu 4 1, angka 4 adalah angin dan angka 1 adalah air, angka Luoshu tahunan yang tiba di sektor tersebut adalah angka 5 yang disinyalir sebagai angka pembawa bencana. Jadi jelaslah, akan ada bencana dari angin dan air yang menyerang wilayah tersebut, dimana angka duduk 4 sama dengan angka penguasa tahunan, dalam hukum fengshui, hal ini disebut ‘Fuyin’, sebagai isyarat akan terjadi korban jiwa dalam jumlah besar. Dan itu telah terjadi di depan mata kita.
4 selain sebagai angin, ia juga sebagai tali, sebagai gelombang, sebagai sesuatu yang maju dan mundur, berarti sesuai dengan efek gelombang, setelah benturan hebat, kedua lempengan bumi akan merenggang, kemudian merapat kembali dengan benturan-benturan yang lebih kecil, karena itu hal ini harus diwaspadai dengan baik.
Langkah berikutnya, bintang bencana angka lima akan bergerak ke sektor barat pada posisi trigram dasar ‘Dui’, tempat ini adalah bagian selatan pulau Sumatera dan sebagian wilayah barat pulau Jawa. Sebagaimana kita ketahui, gerakan lempeng Sumatera bukan tidak mungkin akan merapat,bahkan memotong lempeng palung jawa, yang mengakibatkan runtuhnya gunung-gunung bawah laut, akan juga menimbulkan gelombang tsunami yang mengerikan, hal ini harus dipantau dengan baik, agar dapat meminimalisir korban jika benturan tersebut betul-betul terjadi.
Dalam perhitungan, kemungkinan bencana angin juga akan melanda sekitar wilayah bagian lautan Pasifik, yakni laut Labrador atau sekitar Kanada pada akhir tahun, namun lempeng antar benua yang bertemu di Pasifik sifatnya adalah Ridge Rift yang saling menjauhi, mestinya tidak terjadi benturan seperti yang terjadi di Aceh saat ini. Apakah pada saatnya nanti akan timbul pusaran angin hebat akibat pertemuan arus Khatulistiwa yang panas dengan arus Kanari yang sangat dingin, atau akankah arus angin dengan ombak hebat akan melanda daerah pantai Sanfrancisco, Los Angeles, dan sekitarnya ? Kita belum dapat mengetahui secara pasti. Yang jelas, gambaran Gua sudah menunjukkan hal tersebut. Tinggal menunggu pembuktiannya saja.
Categories: Umum
Leave a Reply