Suatu malam berhujan lebat, sepasang suami istri tua mendatangi sebuah hotel. “Maaf sekali, semua kamar hotel kami habis diborong asosiasi tadi siang.” Demikian sang pelayan memberitahukan pasangan tua tersebut. Ketika pasangan tua dengan kecewa akan meninggalkan lobby hotel, sang palayan memanggilnya : “Malam dingin dengan hujan begitu deras, sungguh membuat repot. Jika tidak keberatan, kalian boleh istirahat satu malam di kamar saya, karena saya tugas malam hari ini, kamar tidak dipakai.” Pasangan tua itu dengan terharu menerima usulan tersebut.
Keesokan paginya, hujan sudah berhenti, pasangan tua pergi ke kasir membayar sewa hotel. Yang bertugas masih pemuda tadi malam. Dengan sopan ia menyapa : “Bagaimana istirahatnya tadi malam, lelapkah tidurnya ? Kamar itu bukan tidak termasuk kamar untuk disewa, tetapi kamar yang saya tempati, jadi anda tidak perlu membayarnya.” “Anda bisa dikatakan pengurus hotel terbaik yang dicari semua pemiliknya, mungkin suatu hari kami akan membangun sebuah hotel intuk anda manage.” Kata orang tua tersebut.
Beberapa tahun berlalu, sang pelayan hotel menerima sebuah surat tercatat, sebuah undangan dari seseorang di New York lengkap dengan tiket pesawat PP. Ketika bertemu, ternyata pengundangnya pasangan suami istri yang pernah menginap di kamarnya tersebut. Orang tua membawa pelayan tersebut ke depan sebuah bangunan sangat mewah dan berkata : “Inilah hotel yang sengaja kami bangun untuk anda kelola.” Seketika sang pelayan bengong, dengan mulut mengganga ia bertanya : “Bukankah aku sedang bermimpi ? Kenapa harus aku yang tangani, apakah masih ada persyaratan yang lain ?” Orang tua menjawab : “Aku William Waldorf Aston (31 March 1848 ¨C 18 October 1919), menyerahkan hotel ini kepada anda karena anda seorang pelayan hotel terbaik yang pernah kami temui, dan sama sekali tidak ada syarat tambahan lainnya.”
Hotel tersebut kemudian menjadi salah satu hotel bintang lima di Newyork yang sangat terkenal, yaitu Waldorf Astoria Hotel, dan sang pelayan yang berhasil membesarkan nama hotel itu adalah George Boldt (1851 ¨C 1916), pengelola hotel yang sangat terkenal.
Perhatian :
Perhatian besar dan rasa cinta kasih George kepada suami isteri tua William, dengan meminjamkan kamar tidurnya di malam berhujan lebat, berhasil mengerakkan hati orang tua tersebut untuk mendirikan hotel dan mengangkat karir pemuda itu.
Hikmah yang diperoleh :
Manusia adalah makhluk yang hidup dalam kelompok sosial dan bermasyarakat, tidak bisa berdiri sendiri, tetapi saling bergantungan satu dengan lainnya. Sukses besar seseorang kadang memerlukan bantuan orang lain (yang telah sukses), diantaranya berupa kesempatan dan kepercayaan darinya. Maka selalu perhatian dan penuh kasih kepada orang lain menjadi bagian sangat penting dalam hidup kita.
Jakarta, 23 Desember 2009
Xiang Yi
Categories: Cerita Kebijaksanaan
Leave a Reply