Seorang pelukis muda yang penuh semangat, ia sangat menginginkan lukisannya bisa memenuhi selera semua orang. Suatu hari, ia membawa sebuah lukisan karya dirinya yang dianggap paling baik ke pinggir jalan yang ramai. Dengan rendah hati ia meminta orang-orang yang melewati tempat tersebut untuk menandai bagian lukisan yang dianggapnya kurang baik dengan sebuah pensil. Sorenya, ketika lukisan tersebut dibawa pulang, ternyata hampir seluruh bagian lukisannya penuh dengan tanda. Dengan kata lain, tidak ada satu bagianpun lukisan tersebut disukai orang. Perasaan gagal mulai merambati hatinya, seketika ia kehilangan semangat untuk melukis lagi.
Hal itu diketahui seorang gurunya. Dengan ramah guru itu berkata kepadanya : “Hasil survey itu belum tentu benar ! Coba kau lakukan sekali lagi, tetapi meminta orang yang lewat menandai bagian yang paling disukainya, tentu hasilnya akan berbeda.”
Pelukis itu pun menduplikat sebuah lukisan yang persis sama, kemudian dibawa ke tempat keramaian dan meminta orang lain menandai bagian yang disukainya dengan pensil. Ternyata ketika pulang sorenya, seluruh bagian lukisan tersebut telah penuh dengan tanda-tanda coretan pensil. Ini berarti seluruh bagian lukisan tersebut disukai orang lain, yang juga berarti dirinya telah berhasil membuat lukisan yang sangat baik.
Perhatian :
Sebuah lukisan yang sama, jika dinilai dari sudut yang berbeda, hasilnya menjadi berbeda sama sekali.
Hikmah yang bisa diperoleh :
Anda selamanya tidak mungkin bisa memenuhi keinginan semua orang. Orang yang hebat adalah orang yang bisa mengajak orang lain menilai karya dirinya dari sisi yang positif, sehingga tercipta sebuah medan keoptimisan.
Jakarta, 6 January 2010
Xiangyi
Categories: Cerita Kebijaksanaan
Sungguh sangat menginspirasi. Terima kasih.