Para ahli astronomi Tiongkok kuno memandang langit dan bumi dalam bentuk dua dimensi, bahwa permukaan bumi ini datar, demikian juga langit yang ada di atasnya. Mereka pun membagi ruang secara vertical menjadi 24 bagian, dan memberi nama sesuai dengan nama 24 gunung dalam fengshui. Dengan demikian, bintang-bintang di langit akan terbagi dan terpeta di dalam ke 24 sektor itu. Dengan kata lain, jika ada yang menyebutkan nama sektor, dengan sendirinya kita bisa mengetahui bintang-bintang apa saja yang berada di dalamnya, sebaliknya hanya dengan menyebutkan nama bintang, kita juga bisa mengetahui sektor yang ditempatinya.
bintang langit
Bintang langit digunakan dalam fengshui untuk menentukan baik-buruknya nadi gunung (Naga), yang masuk ke dalam sistem hadap arah tertentu. Catatan kuno yang menerangkan hal ini sebagian terdapat kesalahan. Karena itu, saya tidak mengangkatnya dalam buku ini. Namun demikian, agar tidak penasaran, mari kita lihat salah satu contoh penerapannya.
Naskah kuno mencatat :
Bintang Taichang (太常) menempati sektor Bd1, tidak menyukai sistem hadap mengarah ke Timur laut, terutama sektor satu. Jika nadi Naga (gunung) datang dari Bd1 dan sangat dekat dengan S3, itu tidak bermasalah, dan memberi pengaruh baik pada bangunan yang mengarah ke Barat laut sektor tiga (紫微) pada periode delapan ini (periode tujuh boleh mengarah ke Tl2 / 天市). Aliran air masuk dari Bl1 menuju ke Tl1 sangat baik, menguntungkan keuangan. Mengalir masuk dari Te1 menuju Tl1 juga disukai, akan menguntungkan kedudukan dan nama baik, namun yang memimpin seorang wanita, sedangkan pria lebih mengutamakan kehidupan spritualnya. Jika nadi gunung sangat dengan dengan Bd2, hal itu malah tidak disukai, dan akan memberi pengaruh buruk bagi putera pertamanya, sakit-sakitan dan tidak memiliki motivasi dalam kehidupannya.
Penerapan bintang langit harus disesuaikan dengan periode fengshui, baru bisa mendapatkan hasil yang baik.
Jakarta, 25 Maret 2010
Xiangyi
xiangyi.fs@gmail.com
Categories: Fengshui
HongShui & BaZi 
Leave a Reply