Poliglotisme adalah orang memiliki kemampuan kuasai banyak Bahasa.
Dalam Hasta Aksara, kemampuan berbahasa bisa ditelusuri dari kayu besar Yin (寅) dan api sebagai simbol budaya dan peradaban.
Gayatri Wailissa adalah gadis Indonesia kelahiran Ambon yang memiliki kemampuan menguasai 14 macam Bahasa di Dunia.
Namun sayang, ia tidak berusia panjang, ia telah meninggalkan kita untuk selamanya pada 24 Oktober 2014 yang lalu.
Mengapa begitu? Mari kita pelajari Hasta Aksara (八字) nya.
Kayu Jia (甲) lahir di bulan Jiayin (甲寅 – versi Selatan), adalah seorang yang bisa mengguasai suatu keahlian (ketrampilan) dengan sangat baik.
Yin (寅) sendiri berhubungan dengan budaya dan bahasa, terutama jika berkombinasi dengan api Si (巳) atau Wu (午), juga bisa dengan api Bing (丙), Ding (丁) atau tanah Wu (戊).
Kombinasi Bazi di atas adalah seorang pecinta seni budaya.
Untuk memenuhi persyaratan usianya yang pendek, diperkirakan ia lahir pada jam Ular tanah (己巳) atau kambing mas (辛未).
Xiangyi lebih cenderung melengkapinya dengan yang ke dua, seperti yang telah dimunculkan dalam format Hasta Aksara Selatannya.
Kehadiran Xin (官星) membuat dirinya mudah meraih popularitas (mudah menjadi terkenal), sekaligus pertanda gangguan kesehatannya ada pada kepala (otak, karena Xin menghantam Jia / 辛剋甲).
Berusia pendek disebabkan oleh beberapa faktor:
- Diri (kayu Jia) bertemu dengan api yang sangat kuat, sehingga mudah terbakar jadi abu.
- Informasi yang disampaikan oleh Tahun dan Bulan, dibandingkan dengan Hari dan Jam adalah sama sekali terbalik, dimana yang di depan menyatakan Jia sebagai kayu hidup, sedangkan yang di belakang menyatakan Jia sebagai kayu mati.
- Kayu yang sudah bermasalah mengalami pemusnahan (絕) oleh batang langit jam (辛) lalu dikubur (墓) oleh cabang buminya.
Tiga faktor tersebut cukup untuk menerangkan, mengapa hidupnya pendek, padahal logam Xin (辛) sendiri juga mewakili popularitas. Artinya disaat dirinya mencapai popularitas (terkenal), pada saat yang sama nyawanya pun terancam (Jia di Ke (剋) oleh Xin).
Pada periode hidup Bingchen (丙辰), Bing adalah badan asal (原身) dari Si (巳), Si berinteraksi Chuan (穿) dengan Yin (寅), hal itu membuat kesehatannya (fisik) terancam.
Chuan tersebut jika bertemu lagi dengan api, akan menghanguskan dirinya dan masuk ke dalam kubur Wei (未). Jadi jelas, nyawanya nyata-nyata terancam.
Tahun 2013 Guisi (癸巳), logam (庚) di dalam Si memperkuat Xin yang mencuatkan namanya. Ia sukses menjadi duta yang mewakili Indonesia di arena Internasional dan menjadi sangat terkenal.
Pada saat yang sama, Si Chuan Yin, ditambah lagi kombinasi dari Si (Ular) Wu (Kuda) dan Wei (Kambing) yang membentuk kombinasi api sangat kuat, mendidihkan darahnya sehingga mejadi kental dan lengket, yang lalu menimbulkan tekanan tinggi dalam pembuluh darah yang menyebabkan pecah pembuluh darah kapiler di otaknya.
Apalagi Guisi (癸巳) sendiri Zihe (自合) yang juga membentuk kombinasi api, memberi isyarat cairan Gui yang menguap, sehingga darah (Si) menjadi kental.
Tahun 2014 Jiawu (甲午), pertanda pilar Diri muncul di tahun, berarti tahun tersebut sangat penting bagi dirinya.
Tanggal 24 Oktober, ketika sedang berolah raga lari santai, tiba-tiba ia merasa pusing lalu terjatuh tak sadarkan diri. Pengawal mengikuti dari kejauhan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat (Abdi Waluyo), ternyata telah terjadi pendarahan otak yang cukup parah. Hingga pukul 19, ia dinyatakan telah meninggal dunia. Kesimpulannya karena kelelahan berolah raga.
Jika Hasta Aksara hari tersebut kita paparkan, ternyata memiliki komposisi yang sangat tidak menguntungkan dirinya. Yaitu: Jiawu (甲午), Jiachen (甲辰, Selatan), Wuchen (戊辰) dan Renxu (壬戌).
Jiawu adalah pilar Diri, bersama Renxu membentuk elemen api kuat yang membara dan menghanguskan dirinya.
Jiachen di Chong (沖) oleh Xu, terjadi kehancuran kayu yang kemudian masuk ke dalam kuburnya Wei (未), itu adalah informasi tentang kematian.
Sedangkan kemunculan Wuchen memperkuat informasi dari Bingchen di periode, dimana Jia masuk Wei, Wei lalu masuk lagi ke dalam kubur Chen. Jadi terjadi double kubur, sehingga sulit ditolong secara medis.
Jakarta, 14 Juni 2021
Categories: Uncategorized
Leave a Reply