Duduk Gunung Menghadap Air 坐山向海

Rumah puncak

Belasan tahun yang lalu, seorang Taipan Indonesia yang sedang mengalami duka ditinggal orang tua, mengundang seorang master fengshui ternama dari Taiwan. Beberapa hari dilalu untuk mencari tempat terbaik, akhirnya ‘Sarang Naga’ telah ditemukan. Tempatnya berada di atas gunung, hampir mencapai puncak, tinggi sekali dan memiliki pemandangan sangat indah. Dengan senang sang Taipan pun memakamkan orang tuanya di tempat itu.

Namun tidak lama berselang, terjadi resesi ekonomi Asia, grup usaha Taipan tersebut termasuk yang di BPPN-kan dan mengalami kesulitan, hingga 2001 Taipan tersebut telah dinyatakan pailit dan semua asetnya disita.

Beberapa tahun kemudian, sang Taipan mengundang Xiangyi untuk audit makam orang tuanya tersebut. Tiba dengan pesawat, kami mendaki dengan mobil jep, lalu masuk ke jalan pribadi yang cukup panjang. Dapat dibayangkan, kalau bukan seorang Taipan, hal seperti ini akan sulit dilakukan oleh seorang kaya biasa.

Sampai ditempat, terlihat sebuah bangunan makam yang mewah, belakang makam ada bukit kecil lalu terdapat dinding gunung yang besar. Bukit pelindung Naga lebih panjang dari pelindung Macan (bukit yang berada di sisi kiri dan kanan depan makam), juga terdapat bibir gunung di depan, hal ini memebuhi standart fengshui baik. Namun begitu memandang lagi ke depan, terlihat bumi menyatu dengan langit di kejauhan, sawah, hutan dan perkampungan menjadi sangat kecil dan tidak bisa terlihat jelas sebagaimana kita sedang memandang lewat jedela ketika pesawat terbang tinggi. Pemandangannya yang indah, udaranya sejuk, sungguh suatu tempat peristirahatan yang baik.

Rasa ingin tahun Xiangyi timbul, Xiangyi turun ke bibir gunung, berpegang pada pohon pinus dan melongok lihat kebawah. Hampir saja tangan Xiangyi terlepas karena terkejut melihat curamnya dinding gunung dan perkampungan dalam bentuk sangat kecil yang berada di bawah sana ! Xiangyi buru-buru naik ke atas, badan masih gemetaran, ternyata lokasinya berada disebut atap tebing yang tidak jauh dari bibirnya.

Dari segi fengshui, pemandangan yang baik tidak sama dengan fengshui yang baik, keadaan seperti itu sungguh tidak baik. Fengshui yang baik harus terdapat sebuah bukit atau gunung di depannya, bukan pemandangan yang indah terpandang jauh. Fengshui sangat mengutamakan keberadaan Qi, keadaan alam di depan harus bisa mengunci Qi dan melindungi bangunan dari terpaan angin kencang, jika di depan kosong melompong sudah jelas tidak dapat mengunci Qi dan tertepa angin gunung. Dari sini bisa diketahui fengshui makam tersebut tidak baik.

Dalam fengshui, gerakan alur gunung dipandang sebagai naga, ketika dari gunung besar mengikuti alurnya bergerak turun menjadi bukit, lalu terbuka hamparan daratan luas, tempat tersebut biasanya disebut tempat pemberhentian naga, biasanya tidak jauh dari tempat tersebut, di tempat yang alamnya memenuhi persyaratan mengunci Qi, bisa ditemukan sebuah titik pusat Qi dan disebut sebagai sarang naga. Konon jasad yang tertanam di titik tersebut akan membuahkan keberuntungan bagai seluruh keturunannya, ilmu yang mempelajari hal itu disebut Yin Fengshui. Jika simpul Qi tersebut dipakai untuk mendirikan bangunan, juga akan membawa keberuntungan bagi penghuninya dan ilmu yang mempelajari hal itu disebut sebagai Yang Fenghsui.

Naga yang mulai turun dari puncak sangat tinggi, harus mengalami beberapa perubahan bentuk (transformasi), aga energinya menjadi murni. Semakin banyak transformasi dan semakin jauhnya naga induk, energi yang datang bersamanya semakin kuat dan pengaruhnya kepada manusia juga sangat kuat, bahkan umum dipercaya ada yang bisa melahirkan seorang kaisar atau orang sekaya penguasa negeri.

Melihat makam di atas, sebenarnya sarang tersebut adalah sarang naga palsu karena naga belum sungguh-sungguh berhenti. Bibir tebing tersebut hanyalah transformasi tahap awal dari naga induk, ketika membalik badan dan melempar keluar sebuah bentuk yang seolah sebuah sarang naga. Pantas saja, setelah memakamkan orang tuanya, sang Taipan jatuh terjun bebas, bahan kini menjadi yang paling miskin di anatara saudaranya (bagian depan yang kosong langsung berimbas pada dirinya yang berada di urutan ke 2). Hal ini terbukti ketika Xiangyi memberi anjuran pindah makam, dengan jujur dijawabnya kini sudah bukan seperti masa jaya dulu lagi, ketika itu dirinya bisa bertindak sesukanya. Walau tidak harus sampai mengemis, ekonomi Taipan tersebut hingga saat ini masih kurang baik.

Camkanlah, barang import belum tentu baik, banyak produt yang sesungguhnya berasal dari negara kita yang di re-export oleh pengusahan di negara lain, demikian juga dalam berbagai disiplin keilmuan, Indonesia belum tentu lebih buruk dari yang dari ada di luar.

坐山向海

十多年以前,一位超級大老闆以重金從台灣請來一位風水名家,為他剛過世的先輩尋龍造葬。可是此墓一立,亞洲經濟海嘯旋至,該大老闆龐大的事業敗如山倒,幾十年輝煌毀於一旦。多年以後,該老闆認識了祥瑜,並帶祥瑜登山去認穴去。原來其先人葬在高山頂部,山很高,造葬當年,單單開拓那條山路通車,就不知花費了多少銀兩。這在一般的富戶來說,要做這一點,恐怕是有難度的。從穴中看過去,後面有小丘,再後就是山壁,看不到鬼星,勉強可以說是向樂星借主之局(其實不然)。龍長虎短,堂前有唇氈,看似有結穴。再往前看去,收入眼幕就好像我們從飛機上看大地一樣、一片無際,論風景是非常優美,但是完全沒有案山,哪能說是什麼好風水呢?根本就是行龍未止。那只能說是個幹龍剛蛻化,轉身繼續行走時來個大跌斷,再向前延生出的一個假穴。祥瑜從唇氈往下看,不楚嚇了一大跳,原來是個千呎懸崖,非常凶險。垂直山壁下面的小村莊小得可愛,看得魂魄差點飛出體外,連忙抽身回到墳前。

像這樣凶惡的假穴都認不出來,真是膽大妄為,枉為人師。難怪此地一葬,其後人非常龐大的身家也要垮了。祥瑜的看法是,向是旺向,但像這樣的坐實向空就不對了。所指的空並非真空,而是前面空曠,對面要有山才行。龍虎也不只這樣的兩隻小手,而是層層擁護才是。像這樣前無遮攔,單看寒風射穴就已經不得了啦,還是快快移遷為是。他考慮到自己這時已是兩手空空的過氣富翁,最窮的兄弟都比他好過些,事不如前,實在做不了主,還是罷了。他是家中的老二,此穴的瑕疵剛好落在代表自己的宮位上面,所以失敗的非常徹底。從這裡可以證明風水的影響是有的,請不要小看它。雖然他八字走到這個時候,可說運當如此,但若有好風水蔭庇,當不至於敗得如此悽慘。

Jakarta, 22 Mei 2015

Xiangyi Stamp

Xiangyi



Categories: Artikel, Artikel Mandarin, Fengshui, Umum

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: